Postingan

FORMALITAS

Gambar
Bintang S etiap orang memiliki galaksinya masing-masing, dengan bintang yang berbeda-beda. Bagi mereka yang berlayar, bintang adalah pandu, Orang yang merindu menyebutnya sebagai candu, Bagi sebagaian orang lain, bintang adalah penghias kegelapan. Dan bagi para ilmuwan bintang adalah persoalan yang belum selesai. Tetapi menurutku,  Bintangku adalah cahaya yang lebih purnama dari semua bintang-bintang di anagkasa. Meskipun orang lain melihatnya sebagai kebisuan diatas hamparan kesunyian dan kesendirian. Ataupun penghias untuk mereka yang menyukai kesendirian. Bagiku ia tetaplah purnama yang meski seribu khimalaya telah tunduk pada satu matahari. Dan bila nanti kau menatap lagi langis diatas sana, karena aku tinggal di salah satunya. Maka bagimu, Aku hanyalah formalitas untuk menenagkanmu atas kekecewaan yang disebabkan oleh dari orang-orang yang tak pernah bisa kau miliki. Rail fauzan 

TERIK SEPI

Barangkali rindu ini ,  Sudah menjadi ketentuan ilahi Untuk membunuh dirinya sendiri Di hati yang tak lagi menemukan pintu untuk pergi . Lantas, degupku tak lagi berdetak ditempatnya Seolah ruang paling bertepi diujung bumi Bahkan angin pun enggan menghampirinya Diterik sepi yang menantikanmu kembali. Terbengkalai ..? Desember 21_ 21 Rail Fauzan 

Cinta dan Rindu

Evolusi mungkin memerlukan kimia.  Tapi pada cinta,  penyimpangan adalah aktivitas kehendak. Suasana mendefinisikan relasi.  Cinta adalah hasil eksekusinya. Suasana adalah 'kimia kultural' dari cinta. Suasana-lah yang memberi ruang kultural untuk eksplorasi cinta. Cinta memerlukan dalil.  Tapi determinisme hanya tumbuh dalam 'suasana'. Nyaris itu melukai. Apapun nama hormon cinta itu (oxytocin, dst),  kimia itu mereduksi eksistensi ke dalam substansi. Sains mencari basis kimia dari cinta: 'zat' yang mengaktifkan rasa itu. Puisi itu neurotransmiter cinta. R I N D U Sepasang kalimat berebut melukiskan senja. Hujan membuat mereka bisu. Sudah itu berulang. Pernah itu menetap. Angin terakhir meninggalkan lembah. Malam melepaskan sepasang rindu.  Tinggal sunyi. Sunyi mengabadikan yang tak hadir.  Rindu mengusiknya.  Sunyi dan rindu tak mungkin akur.

Titik Terbaik

Bab II Menantang kenyataan   Segala sesuatu memiliki nilai tersendiri bagi orang lain Tapi tidak semua itu dinilai dengan makna yang baik Sebab,kita hanya akan dimaknai baik  jika bernilai Untuk orang lain.          Baru saja akan ku langkahkan kedua kaki menuju kampus, rintik demi rintik hujan mulai membasahi pagi. Embun yang kelabu mulai membuyarkan kehangatan matahari.  “kau pikir aku akan takut kepadamu hey ! kau yang berjubah angin, kau hanya membasahi bukan menghalangi” ucap seorang mahasiswa yang sok rajin di pagi buta itu, ia penuh kesal pada gerimis sambil menengadah ke langit menyoraki hujan.       “Ada-ada saja hari masih pagi kau sudah mulai manja padaku, ini bukan waktu yang tepat untuk membawa senandung rindu dari negri masa lalu”.        Setelah memakai sepatu berwarna hitam, akupun tetap beranjak tanpa peduli bagaimana hujan yang mengguyur tubuhku waktu itu.       Begitulah huj...

Dunia akhirat

Jika engkau hendak inginkan dunia Hempaskan akhirat di hatimu Dan Jika engkau inginkan akhirat  Lepaskanlah dunia dari cengkeraman mu Hati yang satu mustahil mendua Memadukan Dunia dan akhirat di dalam nya Simpanlah dunia pada kedua tanganmu Dan jadikanlah akhirat dalam hatimu Dan jika engkau hendak menemui Tuhan Lepaskanlah kedua-duanya di hatimu Sebab tak ada dua buah hati dalam satu rongga Seperti pencipta dan yang diciptakan tidaklah sama

Rindu

Gambar
Gerimis rindu itu luluh seketika. Menggenang kan kenangan purba. Rindu tersungkur pasrah Dalam senandungnya. Menunggu temu segera tiba. Tatkala cinta turun ke langit dunia. Sebagai Rahmatalil alamin. Rindu menjelma jembatan Siratdhol Mustaqim. Menghantarkan namamu Di dalam setiap doa. Rindu Menjadi nyawa waktu. Yang setia menunggu restu kendati akan menjadikannya tiada Rindu menghidupkan sang waktu. Bagi mereka yang menunggu. Rindu adalah kutukan sang waktu. Ia bercahaya dari nyala yang padam. Terbakar tapi tak menjadi abu. Membara tapi tidak membunuh yang bermukim

Cinta

Gambar
Tak hanya sekedar Cinta tak hanya sekedar menatap Karena cintaku telah menetap Sejak kali pertama Cinta tak hanya sekedar teori Karena cinta ingin dimengerti Untuk saling memiliki Cinta tak hanya sekedar diungkapkan Karena cinta butuh pengorbanan Untuk menyatukan perbedaan Cinta tidak memerlukan alasan Kenapa, mengapa, untuk dipertanyakan Karena cinta adalah jawaban